Makelar Kasus "Markus" Palsu = Pembohongan Publik Besar-Besaran

Kaget, terkejut, tercengang, mungkin kalau ada kata yang bisa mendefinisikan rasa terkaget-kaget yang begitu luar biasa, saya pasti menggunakan kata itu.

Sore ini ketika saya baru saja menghepaskan pantat ini ke sebuah kursi usang di kamar saya, saya tercengang. Saya begitu terkejut ketika mata ini membaca berita dari salah satu portal berita terpercaya. Rasa tak percaya langsung merasuk hingga sum-sum tulang. Mungkin sebagian Anda sudah tahu berita apa yang saya baca, ya berita Makelar Kasus "Markus" boong2an.

Seakan tak percaya, saya terus menelusuri kata demi kata mencoba mencari sedikit kebenaran dari situs berita itu. Namun, bukan kebenaran yang diperoleh, rasa kecewa mendalam yang didapat.

Bagaimana tidak..? Sebuah stasiun TV yang mengklaim dirinya sebagai stasiun TV terdepan memakai jasa seseorang untuk berpura-pura menjadi makelar kasus. Pihak TV membayar 1,5 juta untuk orang itu, orang yang menjalankan peran sebagai markus boong2an. Memalukan..!!
Demi rating, demi popularitas, harga diri digadaikan. Menyedihkan..!!

Sebagai seorang mahasiswa di fakultas ilmu komunikasi, setiap harinya saya diajarkan agar dalam membuat berita yang harus dinomorsatukan adalah "KEJUJURAN" dan "KEBENARAN". Sedih, kecewa menatap realita yang ada di depan mata.

Terkuaknya kasus makelar kasus boong2an ini bukan hanya pembohongan publik, tapi sudah bisa dikatakan sebagai pembantaian kepercayaan publik secara besar-besaran.

Walau sangat-sangat kecewa, saya masih berharap stasiun TV itu memberikan klarifikasi untuk meluruskan selurus-lurusnya berita ini.



Untuk berita makelar kasus boong2an ini bisa diklik di sini

Komentar

  1. kayanya bakal sulit jg di blow up lbh lanjut. PR dia pasti lbh bs nanganin konflik ini.
    kecuali stasiun tv lain berani melawan.

    BalasHapus
  2. Dunia ini panggung sandiwara...Cuma sekali ini lebih ramai...Hahaha...Lakon ne opo Pak Manteb?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eddie Lembong, Penggagas Penyerbukan Silang Budaya Meninggal Dunia

Sejarah Pedasnya Cabai di Indonesia

Begini Rasanya Bekerja di Komnas Perempuan