Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Isu 'Kebangkitan PKI' yang Tak Pernah Usang

Gambar
Salah satu poster massa pengepung LBH Jakarta. Sumber: CNN Indonesia Tulisan di bawah ini merupakan potongan naskah dari makalah yang aku susun untuk Final Exam mata kuliah Crisis Communcation . Makalah lengkap berjudul Malam Mencekam di LBH Jakarta: Analisis Krisis Komunikasi LBH Jakarta. Potongan naskah ini berisi analisis tentang pengepungan kantor LBH Jakarta pada September 2017 yang tidak dapat dilepaskan dari isu kebangkitan PKI yang terus dihembuskan.  Ada beberapa penyesuaian terhadap naskah asli, agar enak dibaca di blog. Oh ya, sebaiknya saat membaca tulisan ini, pastikan otak dan hati dalam keadaan terbuka. Jika dibutuhkan, siapkan pula segelas teh hangat dan camilan. Selamat membaca! Pengepungan kantor LBH Jakarta pada 17-18 September 2017 tentu tidak dapat lepas dari isu kebangkitan PKI yang tak pernah usang. Isu kebangkitan PKI terus ‘digoreng’ terutama pada masa pemerintahan Joko Widodo. Dalam sebuah seminar tentang pengungkapan Tragedi 1965 (2013),

Enam Jam di Medan, Bisa ke Mana Saja?

Gambar
Pagar depan Tjong A Fie Mansion "Aku punya waktu enam jam kosong di Medan, enaknya ke mana ya?" Sebagai orang yang lahir dan besar di Binjai, dan sering jalan-jalan ke Medan, aku sering mendapat pertanyaan seperti di atas dari kolega yang hendak jalan-jalan ke Medan, tapi tidak punya waktu banyak. Biasanya yang nanya seperti itu adalah kolega yang dapat tugas kantor ke Medan, sehingga perlu mengatur jadwalnya agar kerjaan lancar, plus bisa jalan-jalan. Nah, di tulisan kali ini, aku akan share beberapa tempat menarik di Medan yang bisa kamu kunjungi dalam waktu enam jam saja! - Tjong A Fie Mansion Foto dulu di depan foto Tjong A Fie Tjong A Fie Mansion adalah rumah besar milik Tjong A Fie yang dipersembahkan kepada istri tercintanya, Lim Koe Yap. Tjong A Fie Mansion terletak di jalan Jenderal A. Yani, kota Medan. Dari Stasiun Kota Medan, perjalanan ke Tjong A Fie Mansion hanya memerlukan waktu lima menit saja bila menggunakan becak motor, dengan tarif sep

Tjong Bersaudara dan Komunitas Tionghoa Medan

Gambar
Tjong A Fie Mansion, salah satu jejak peninggalan Tjong A Fie di Kota Medan "Medan sebagai pusat perkebunan di Sumatera Timur dijiwai oleh semangat kemajuan dan keberanian, serta semangat kerja keras. Di sini orang tak menyukai kelambanan!"  Kutipan di atas aku cuplik dari buku Komunitas Cina di Medan: Dalam Lintasan Tiga Kekuasaan 1930-1960 karya Nasrul Hamdani (2013). Kutipan yang sangat kuat dan tepat untuk menggambarkan seperti apa kota Medan hari ini, utamanya komunitas Tionghoa Medan, dan sejarah macam apa yang membuat Medan demikian.    Pengembangan kota Medan mulai berjalan sejak Jacobus Nienhuys bersama koleganya pindah ke kampung Medan dan mendirikan Deli Maatschappij , sebuah perusahaan budi daya tembakau setelah mendapat izin dari Sultan Deli pada tahun 1869. Sebelumnya, pada 1863, Elisa Netscher yang mewakili pemerintah Belanda menginjakkan kakinya di Sumatera Timur dan menyodorkan kontrak penyewaan tanah kepada Sultan Deli. Setelah mendapat izin